Home » , , » Cara Pemakaian Pupuk Hantu Untuk Padi

Cara Pemakaian Pupuk Hantu Untuk Padi

Teknik Budidaya Padi dengan Pupuk Hantu

A.   Persiapan benih

Kebutuhan akan benih akan bervariasi sesuai dengan pola tanam yang akan diterapkan.  Sangat dianjurkan menanam dengan sistim SRI dimana cara tanam Satu-Bibit-Satu-Lubang akan mengoptimalkan jumlah anakan yang bisa mencapai jumlah optimal anakan on record sebanyak 94 anak berasal dari satu biji bibit padi. Kebutuhan benih paling sedikit kalau menggunakan SRI satu hektar bisa dicukupi dengan 10-15 KG bibit.
Produktivitas padi akan bisa dioptimasikan dengan cara mengoptimalkan penerimaan sinar matahari oleh tanaman sehingga proses photosynthesis atau pengolahan makanan tumbuhan di daun juga menjadi maksimal.  Cara tanam Jajar Legowo dengan jarak tanam yang lebar dengan cara Legowo 2:1, Legowo 3:1 atau bahkan 4:1 dibandingkan dengan versi tegelnya (jarak sama antara baris dan antar baris)
Pilihlah varietas yang paling sesuai dengan nilai jual yang diharapkan, selera (untuk konsumsi keluarga), ke setempat dan berdaya hasil tinggi.
Pilih benih dengan tingkat kemurnian daya tumbuh yang tinggi > 85 %, identitas varietas jelas, vigor yang baik, sehat dan bernas. Pada umumnya,benih bermutu ditunjukkan dengan berlabel.

B.   Perendaman dan pemeraman benih
  1. Larutkan 5 cc ZPT Ratu Biogen Atau Hantu  Atau Hantu Langitan dengan 10 liter air. Setiap 1 liter larutan untuk 1 kg benih.
  2. Rendam benih dalam larutan selama 12 jam.
  3. Tiriskan benih dan peram selama 24 jam, atau sampai benih berkecambah. Adapun cara pemeraman adalah sebagai berikut : masukan benih dalam karung, kira-kira ¼ isi karung. Letakkan karung mendatar dan dibolak-balik. 
C.   Persiapan persemaian
  1. Luas areal persemaian untuk pertanaman 1 ha = 500 m2.
  2. Pengolahan tanah sempurna ( bajak singkal, rotary dan garu/perataan ).
  3. Pemupukan dasar dengan pupuk kompos 50 kg dan Ratu Biogen/Wong Tani/Hantu 2 cc/liter air.
  4. Buat bedengan selebar 1,5 m, tinggi bedengan 20 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm.
  5. Ratakan permukaan bedengan dengan sempurna.
D.   Penyemaian dan pemeliharaan
  1. Tabur benih secara merata : Bagi benih sesuai dengan jumlah bedengan kemudian taburkan masing-masing bagian benih secara merata pada setiap bedengan.
  2. Benamkan benih ke dalam lumpur,dangkal,asal tidak tersembul.
  3. Pupuk persemaian pada waktu 10 hari setelah tabur dengan ZPT Ratu Biogen Atau Hantu  Atau Hantu Langitan 2 cc/liter air.
  4. Sistem pengairan macak-macak.
E.    Penyiapan lahan
  1. Pengolahan tanah sempurna 1 minggu sebelum tanam : bajak singkal, rotary, dan garu/perataan.
  2. Buat parit kecil ( kemalir ) sekeliling petakan dan di pertengahan memotong panjang dan lebar petakan.
  3. Berikan pupuk dasar sebelum tanam dengan pupuk kompos 1000 kg dan ZPT Ratu Biogen Atau Hantu  Atau Hantu Langitan 2 cc/liter air.
F.    Penanaman
  1. Penanaman dilakukan pada waktu bibit berumur 8-12 hari setelah tebar.
  2. Jarak tanam 


Cara dan jarak tanam Populasi (ha)
1. Tegel 20 cm x 20 cm
2. Tegel 22 cm x 22 cm
3. Tegel 25 cm x 25 cm
4. Legowo 2:1 (10 cm x 20 cm )
5. Legowo 3:1 (10 cm x 20 cm )
6. Legowo 4:1 (10 cm x 20 cm )
7. Legowo 2:1 (12,5 cm x 25 cm )
8. Legowo 3:1 (12,5 cm x 25 cm )
9. Legowo 4:1 (12,5 cm x 25 cm )
250.000
206.611
160.000
333.333
375.000
400.000
213.000
240.000
256.000
Jumlah bibit : 1 bibit/lubang.
  1. Penanaman dangkal, kedalaman 1-2 cm.
  2. Sistem pengairan macak-macak.

G. Pemeliharaan tanaman
  • Pemupukan
  1. Pupuk susulan ke-1 pada umur 10 hari  hst dengan dosis 2 cc/liter air air.
  2. Pupuk susulan ke-2 pada umur 20 hari  hst dengan dosis 2 cc/liter air air.
  3. Pupuk susulan ke-3 pada umur 30 hari  hst dengan dosis 2 cc/liter air air.
  4. Pupuk susulan ke-4 pada umur 50 hari  hst dengan dosis 2 cc/liter air air.
  5. Pupuk susulan ke-5 pada umur 70 hari  hst dengan dosis 2 cc/liter air air.
  6. Aplikasi umur 0 – 1 bulan dengan ZPT Ratu Biogen Atau Hantu  Atau Hantu Langitan
  7. Aplikasi umur 1 bulan – panen dengan ZPT Ratu Biogen Atau Hantu  Atau Hantu Langitan DI OPLOS dengan NPK Jago Tani.
  • Penyiangan
Dilakukan sebanyak 2 kali saat tanaman berumur 3 dan 5 minggu setelah tanam

  • Penyulaman
Penyulaman dimaksudkan untuk mengisi rumpun yang mati atau kurang baik pertumbuhannya, agar diperoleh populasi yang optimum. Penyulaman dilakukan sebanyak 1 kali, yaitu sekitar 1 minggu setelah tanam.
  • Pengendalian hama dan penyakit
  1. Identifikasi jenis dan tingkat populasi hama.
  2. Identifikasi jenis penyakit :- Cendawan
    - Bakteri
    - Virus
  3. Menentukan tingkat kerusakan tanaman akibat serangan hama dan penyakit.
  4. Mengusahakan tanaman sehat.
  5. Penggunaan varietas tahan.
  6. Pengendalian hayati ( penggunaan musuh alami/predator, patogen antagonis ).
  7. Menggunakan lampu perangkap untuk pengendalian hama ulat grayak, dan penggerek   batang.
  8. Menggunakan bau amis dari kepiting untuk pengendalian hama walang sangit dan    wereng.
  9. Rotasi tanaman seperti padi-padi-kedelai/jagung/kacang hijau.
  10. Menggunakan pestisida nabati sebagai alternatif akhir untuk mengendalikan hama   berdasarkan hasil pengamatan.
H.   Panen
Pemanenan gabah yang ideal dilakukan bila :
  1. Sudah 90 % masak fisiologis,artinya 90 % gabah telah berubah warna dari hijau menjadi kuning.
  2. Bila dihitung dari masa berbunga, telah mencapai 30-35 hari.
  3. Bila dihitung dari sejak sebar sampai umur sesuai dengan deskripsi varietas.
  4. Keringkan sawah kira-kira 1 minggu menjelang panen,agar memudahkan pelaksanaan panen.

Catatan :
  1. Cara Aplikasi Yaitu Sistem Penyemprotan Dengan Pengkabutan. 
  2. Hindari Penyemprotan Basah Pada Saat Berbunga.
  3. 1 tutup botol = 10 cc

Sumber: BP3KGE LUMBANG